From Passion To Glory (MEKATRONIKA)
Mekatronika?, apakah itu? .Terbelit tanya dalam otak ku “apakah itu mekatronika?”
rasa penasaran semakin menggebu didalam otaku, siang dan malam selalu mengganggu pikiran ku. Tak kusadari hari telah berlalu begitu cepat meninggalkan rasa penasaran yang tak kunjung hilang dari benak ku, hingga sekarang aku telah menyelesaikan pendidikan di bangku SMP.
Bingung mau kemana aku setelah ini? ,kerja? Untuk anak seumuran ku mau kerja apa, siapa yang mau menerima ku yang tak tau apa-apa?.Ketika teman-teman sudah menentukan mau kemana mereka setelah selesai dari bangku SMP aku masih tertahan dengan rasa penasaran dan kebingungan menentukan mau kemana aku setelah ini.
Pendaftaran peserta didik baru sudah mulai dibuka di sekolah-sekolah menengah tapi kebingungan ku tak kunjung hilang. Hingga akhirnya aku mendatangi sekolah dengan mekatronikanya yang membuat otak ku tak henti bertanya . Aku kumpulkan informasi tentang sekolah itu dan mekatronika yang ada didalamnya dari beberapa orang yang ada di gedung biru itu. Aku akan mengambil keputusan dan mungkin besok aku akan kembali lagi ke gedung biru itu atau mungkin ini kali pertama dan terakhir aku menginjakan kaki ku di gedung biru itu.
Malam yang terasa panjang dengan rasa bingung yang tak kunjung hilang. Tak ku sadari sang surya telah terbit namum mata ini tak kunjung terpejam hingga sebuah teriakan muncul dari dapur “Juli bangun sudah siang!” seketika aku langsung mengangkat tubuh dan berjalan menuju kamar mandi. Dengan seragam SMP yang ketat dan rambut yang acak-acakan bergegas aku menuju gedung biru.
Ketika kebanyakan orang terobsesi dengan pakain berdasi, kursi nyaman dan ruangan kerja berpendingin dalam menentukan jurusan di gedung biru itu ,aku memilih keluar dari zona nyaman dan memilih logika yang bekerja. Mekatronika itu yang aku pilih dengan rasa penasan ku terhadapnya.
Masa pendaftaran dan orientasi telah berlalu dan sekarang hari-hari ku habiskan di gedung biru. Sedikit demi sedikit rasa penasan ku mulai terjawab, hari terus berlalu hingga aku menyadari bahwa apa yang ku pilih hari itu merupakan hal yang mereka pandang sebelah mata namun itu tak meruntuhkan kokohnya tekad ku untuk medalami apa yang selama ini menghantui otak ku. “Down” itu yang kurasakan ketika lewat didepan orang-orang yang terobsesi dengan pangkat dan pakaian berdasi yang terus mentertawakan ku dengan pilihan ku. Sebuah rasa dendam muncul namun aku belokan rasa dendam itu menjadi sebuah semangat untuk membuktikan kepada mereka bahwa keluar dari zona nyaman itu bukan hal yang salah dan membuat kita tidak akan sukses dimasa depan.
Pelajaran demi pelajaran tentang mekatronia mulai membuat logika ku bekerja hingga rasa ingin membrontak itu muncul dalam pikiran ku. “Mekatronika itu luas ,jika aku hanya memahami apa yang guru berikan maka aku tak akan bisa berkarya banyak aku harus belajar mandiri tanpa bimbingan guru jika aku ingin berkarya lebih” hingga aku putuskan untuk meninggalkan organisasi yang ada di gedung biru itu agar aku memiliki banyak waktu untuk mendalaminya.
Satu tahun telah berlalu namun aku masih memili beribu pertanyaan tentang mekatronika karena selama satu tahun ini aku merasa belum mendapat apa-apa dari pelajaran yang ada di kelas.
Pengumuman terpampang disebuah mading didepan lab yang berisikian pengumuman tanggal prakerin dan pembagian tempat prakerin utuk siswa Mekatronika. Dalam benatku aku befikir ”ini kesempatan emas untuk ku memperdalam pengetahuan ku”.
Tiba akhirnya aku harus meninggalkan kedua orang tua ku untuk prakerin di tanah kelahiran Presiden Jokowi . PT.Atmi Solo sebuah industri besar yang memiliki universitas dan produksi manufacture yang sangat berkualitas menjadi tempat ku mengukur ilmu yang aku dapat di gedung biru. Hari mulai berganti dan apa yang aku kuasai dari gedung biru ternyata itu belum seberapa dibandingkan yang ada di sini.
Semangat ku untuk belajar semakin berkobar ,hati ini terus membrontak “aku harus bisa belajar banyak hal di sini, ini kesempatan ku menuju kejayaan ku dari passion ku”. Hari pertama aku masuk semua terasa berat karena tugas yang diberikan itu baru pertama kali aku ketahui namu aku sadar Tuhan memberikan mulut untuk berbicara hingga akhirnya aku bertanya kepada orang yang aku jumpai sampai aku mendapat penjelasan yang jelas dari mereka
Dua bulan telah berlalu dan kini aku muali menguasai banyak ilmu dari Atmi, mulai dari pemrograman, gambar teknik atau desain, komponen elektronik, sampai caramenggunakan alat-alat yang canggih.
Aku menyadari suatu hal bahwa ketika kita hanya mengikuti alur pembelejaran yang ada di sekolah kita tidak akan pernah maju serti yang dikatakan Dedy Corbuzer dalam chanel YouTubenya “jangan pernah mengikuti alur pembelajaran yang ada di sekolah tapi membrontaklah dalam hati dan lakukan hal yang menjadi passion mu dengan berbagai cara yang penting passion mu semakin kamu dalami ,karena jika kamu hanya mengikuti pelajan yang ada di sekolah artinya kamu itu akan dibentuk sama seperti mereka yang ada disekolahan mu dan itu akan menghambat sukses mu karena kamu harus bersaing dengan banyak orang yang memiliki keahlian dan kemampuan sama seperti mu”.
Bicara soal mimpi aku hanya punya satu mimpi ,yaitu bekerja dengan passion karena apapun hasil yang saya terima dari pekerjaan saya itu bukan suatu masalah yang terpenting saya melakukan apa yang menjadi passion saya. Perkara hasil dari bekerja dengan passion menurut saya dan beberapa cerita orang yang sukses dengan passion mereka bahwa bekerja dengan kesenangan akan menghasilkan sesuatu yang memiliki kualitas walaupun posisi kita berada di bawah dibandingkan dengan mereka yang memiliki kedudukan tinggi dalam bekerja namun mereka bekerja dengan terpaksa karena itu bukan passion mereka itu akan menghasilkan sesuatu yang mengecewakan.
Masa prakerin telah berlalu meninggalkan sejuta cerita dan ilmu yang banyak aku dapatkan di sini. Waktu berpamitan aku merasa berat karena harus meninggalkan tempat yang penuh imu yang sesaui dengan passion ku.
Kini aku memulai hari-hari ku di gedung biru lagi, semangat belajarku terus saja berkobar hingga tak kusadari aku telah tiba di semester terakhir ,aku asih merasa belum cukup belajar di gedung biru itu ,aku merasa rasa penasaaran terhadap mekatronika belum terjawab semua. Hari berlalu begitu cepat hingga kini aku telah lulus dari gedung biru itu,hal yang sama aku rasakan seperti dulu pada saat lulus SMP ,yaitu mau kemana aku setelah ini?
Sebuah pengumuman terpampang di sebuah jalan tentang penerimaan magang ke Jepang yang membuat ku tertarik untuk mengikuti seleksi magang tersebut. Akhirnya aku ikut mendaftar dan mengikuti seleksi tersebut dan dengan usaha dan jerih payah ku akhirnya aku diterima untuk magang ke Jepang. Rasa yang begitu berat karena akuu harus meninggalkan ke dua orang tu selama tiga tahun. Sebuah perpisahan yang dibanjiri air mata sebuah pelukan hangat yang menjadi pelukan terkhir sebelum aku meninggalkan tanah air .
Tak ku sadari aku telah berada di Jepsng selama satu tahun, satu tahun yang begitu berat karena harus beradaptasi dengan ligkungan dan pekerjaan yang baru. Rasa penasaaran ku masih saja membara hingga aku banyak meluangkan waktu untuk belajar tentang mekatronika lebih banyak. Pemrograman CNC dan PLC menjadi fokus ku selama aku di Jepang, aku belajar dari orang-orang yang ada dilingkungan kerja ku ,orang orang dengan gelar Engginer. Banyak kendala saat aku belajar tapi disitulah sumber semangat ku untuk terus belajar.
Tiga tahun sudah aku berada di Jepang dan bulan depan aku akan pulang ke tanah air untuk melepas rindu dangan keluarga. Sebuah kejutan besar menghampiri ku ,aku diberi penghargaan Engginer CNC dan PLC dari asosiasi elektro dunia, sebuah penghargaan yang semakin memicu semangat ku untuk sukses dengan passion ku.
Hari ini aku bertolak menuju tanah air , rasanya tak sabar ingin berjumpa dengan keluarga. Sebuah kejutan disiapkan keluarga di bandara mereka menyambut kepulangan ku dengan dekapan hangat ,air mata tak dapat dibendung kala ibu memeluk ku dengan erat.
Satu bulan aku menganggur tanpa pekerjaan dan uang dari hasil kerjaku dijepang mulai habis hingga aku memeberanika diri untuk membeli tanah dan membangun sebuah industri elektronik kecil yang aku beri nama CV.Meka. Industri yang membuat alat elektronik yang dibutuhkan masyarakat atau pabrik kecil .
Lamba tahun pertumbuhan industri di daerah kelahiran ku semakin berkembang hingga usaha ku turut berkembang. Hingga CV.Meka telah berganti menjadi PT.Meka Proo dengan ribuan pekerja yang aku didik sendiri dan aku ambil dari almni mektronika gedung biru itu.
Perkembangan teknologi semakin pesat yang terus memaksa ku untuk belajar terus meskipun sekarang aku sudah memiliki PT di berbagai kota namun rasa penasaarn ku terhadap mekatronika takan pernah habis.
Kini aku percaya dan yakin bahwa sebuah passion dapat membawa kita menuju kejayaan asalkan jangan pernah berhenti belajar dan berusaha .
Sebuah kalimat yang akan terus aku ingat dan kobarkan di dalam dada“FROM PASSION TO GLORY!!!”.
Komentar
Posting Komentar